I believe I can fly

Written By djunthea on Wednesday, September 12, 2012 | 8:07 PM

Cerita Motivasi | I believe I can fly

I believe I can fly. I believe I can touch the sky. I think about it every night and day. Spread my wings and fly away. I believe I can soar. I see me running through that open door. I believe I can fly.

Alkisah ada tiga pakar yang dengan cermat meneliti konfigurasi kumbang dan kupu-kupu. Pakar aerodinamika, rancang bangun dan biologi itu akhirnya merumuskan kesimpulan yang cukup mengagetkan.

Dilihat dari struktur tubuh dan sayap, serta kemampuan untuk menghasilkan daya dorong melebihi gaya gravitasi dan kecepatan angin balik, maka baik kumbang dan kupu-kupu memiliki kelemahan struktural, yaitu tak akan bisa terbang. Si kumbang dengan obesitas tubuh tak akan mampu didorong naik dengan sayap yang amat mungil. Si kupu-kupu dengan tubuh yang ramping tidak mungkin menggerakkan sayap yang 6 kali lebih besar dari pucuk punggung pijakan sayapnya. Andaikan keduanya melakukan barter, artinya sayap kupu buat kumbang dan sayap kumbang buat kupu, maka rancang bangun itu baru pas. Tenaga roket yang dihasilkan pada entakan pertama membuat keduanya mampu meluncur ke atas mengalahkan gravitasi bumi.
Ketika menyampaikan kesimpulan dengan perhitungan matematika, fisika dan aerodinamika yang ruwet, ada seorang mahasiswanya, Bung Timotius, yang dengan agak jengkel menginterupsi. ”Bapak-bapak pakar yang terhormat, faktanya kumbang dan kupu-kupu dapat terbang. Tidak perlu barter atau praktik weight reduction program buat si kumbang dan program penguatan otot pada klub Ade Rae buat si kupu.”
Ketiga profesor dan pakar itu terhenyak mendengar interupsi tak santun itu. Para mahasiswa dan pakar terdiam sejenak. Ada mahasiswa lain yang ikut nimbrung. ”Kawan dan Bapak pakar, ada yang tahu mengapa?” tanya si mahasiswa yang bernama Hardono itu. Tak ada yang menjawab karena mereka tidak memiliki perhitungan lebih rumit untuk menjelaskan mengapa kumbang dan kupu-kupu bisa terbang dengan struktur antagonis dan irasional tersebut. ”Kupu-kupu dan kumbang bisa terbang karena mereka tidak percaya pada perhitungan dan pendapat para pakar,” lanjut Hardono tanpa bermaksud menampik teori para pakar.

Tahun 2009 dimulai dengan setumpuk permasalahan yang membuat banyak perusahaan mengalami obesitas persediaan, piutang dagang dan tagihan pemasok. Obesitas telah menghabisi aliran darah arus kas yang ditumpuk pada sembilan bulan masa panen di tahun 2008. Tiga bulan masa paceklik tahun lalu bukan saja membuat obesitas ini semakin mengkhawatirkan karena bergerak ke arah akut.
Ada pula perusahaan yang langsung menjadi singset karena jual obral seluruh persediaan dan terpaksa membayar seluruh tagihan dengan perbedaan kurs yang membuat modal tinggal seadanya saja. Bendera putih sudah dikibarkan. SOS sudah disuarakan. Tanpa pertolongan, kuartal I tahun ini sudah harus masuk ICU. Tiga pendekar otomotif Amerika Serikat, GM-Ford-Chrysler, sudah ditranfusi pemerintah. Toyota telah berancang-ancang mengalami kerugian pertama setelah 70 tahun berdiri sebesar US$ 1 miliar lebih.
Lebih dramatis lagi, sekali lagi menurut pendapat para pakar, pertumbuhan ekonomi dunia berada pada rerata negatif. Tiga besar penggerak momentum -- AS, Jepang dan Eropa -- kehilangan energi untuk berputar. Secara perhitungan matematis, dunia akan dilanda resesi besar atau dalam bahasa bukan pakar depresi global. Resesi karena semua permintaan menjadi terhenti dan depresi karena seluruh kekuatan sudah melemah.
Ditambah lagi fakta, juga hasil analisis para pakar, terkuaknya Madoff dari puncak gunung es. Banyak produk derivatif lain yang segera akan tumbang, terkuak karena mengikuti skema piramida Ponzi. Lebih fatal lagi kalau default kartu kredit konsumen sudah menjalar ke seluruh dunia. Kesimpulan para pakar, 2009 adalah masa “The Economics Armageddon”.
Pertanyaan mendasar bagi Anda para pemimpin, Anda mau percaya pakar dan fakta saja tanpa percaya diri atau percaya diri tanpa mengesampingkan pendapat para pakar?
Bagi yang demikian mengandalkan head-nya, bersiaplah untuk kalah. Mempersiapkan diri untuk bangkrut dan it is finished. Semua program dilakukan dengan paradigma akan kalah, menyerah dan tak mungkin muncul harapan. Human resources atau human capital menjadi sekadar another resources or capital bukan human lagi.

Pemimpin yang model begini akan membawa kehancuran pada organisasi sebelum badai itu datang. Banyak yang sudah kalah sebelum bertanding. Kelihatan melakukan langkah strategis untuk mempersiapkan badai, tapi sebetulnya langkah harakiri dengan membuat badai di kapalnya sendiri. Mereka tenggelam dan tidak bisa terbang oleh ulahnya sendiri. Paradigma sakit dan impossible telah meluluhlantahkan segala kemungkinan.

Bagi pemimpin lain yang percaya bahwa selalu ada peluang di tengah tantangan, senantiasa ada kesempatan di tengah kesempitan, selalu ada victor di antara para victim, melihat struktur yang tak mungkin menjadi mungkin. Percaya fakta adalah keharusan, percaya analisis adalah masukan, tapi percaya diri adalah hal utama. Mempersiapkan diri untuk menang dalam kondisi badai depresi membuat semangat dan gejolak adrenalin meningkat. Ini baru tantangan. Ini tantangan baru.
Beruntung, kita boleh mendengarkan lagu Robert Sylvester Kelly, 42 tahun. Lagu yang diciptakannya 13 tahun lalu itu sudah identik dengan dirinya. Lagu yang meraih tiga Grammy itu bahkan menjadi idola pada kontes idol di AS dan Indonesia. Katharina Mc Phee, Anwar Robinson serta Mike Mohede berhasil melantunkannya dengan improvisasi yang menggetarkan para juri dan penonton.

Lagu ini seharusnya dinyanyikan oleh para pemimpin di tahun ini. Menjadi semacam lagu kebanggaan organisasi mendampingi lagu You Raise Me Up-nya Josh Groban. Percaya pada head memang perlu, bila dikombinasikan dengan gut dan didampingi dengan God, akan makin kuat dan menghasilkan simfoni merdu. I believe you can fly. Oleh : Paulus Bambang W.S

Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Blog Toko Synergy dot Com - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger